Monday 29 April 2013

**ALLAH TIDAK MELUPAKANmu...**


Seringkali kita terasa terpinggir bila hati dilanda badai kecewa yang meruntun jiwa. Kita merasa semua yang ada tidak lagi menyayangi kita. Segala keindahan walaupun tampak nyata dipandangan namun kita seolah-olah merasa semuanya persis mahu menyindir kita. Setiap detik hati berbisik...Alangkah kejamnya manusia dan dunia kepada kita....Seperti ALLAHswt juga tidak menyayangi kita... Nauzubillahi minzaliq. Semuanya seperti batu besar yang mahu menghempap kita yang tidak berdaya. Segalanya seperti tidak lagi mahu bersama kita disisi.  Waspadalah dengan segala keluhan yang keterlaluan ini. Itulah rasa yang iblis laknatullah bisikkan ditelinga kita...

Disaat rasa kesedihan melingkar diri persoalan ini sering menerjah minda....dosa apakah yang telah kita perbuat sehingga segalanya tidak lagi menyenangkan hati kita. Segala kepahitan datang menghimpit diri satu persatu. Kebahagiaan luruh seperti dedaun kering... Ketenangan menjauh seolah berada dihujung kaki langit. Keindahan alam seperti mentertawakan kita. Semuanya yang datang menerjah minda kita adalah ketidakadilan takdir untuk kita. Betapa bercelarunya fikiran kita....tidak mungkin lagi kebahagiaan menjadi milik kita .... Detik kita menjadi terlalu panjang bila derita. Putaran masa seakan terhenti seketika. Segalanya seperti mahu membiarkan kita mengharungi duka ini tanpa jalan keluarnya.

Hati kita jadi sangsi pada segalanya. Mungkin hati kita tertanya-tanya  sendirian. Kita tidak pernah menganiaya sesiapa. Kita tidak pernah berdengki khianat... namun kita dikhianati. Kita takut untuk mengadu domba, tapi kita dijauhi kerana adudomba orang yang tidak kita sangka.  Kita tidak tahu menabur fitnah segala...tapi kita difitnah dengan perkara yang tidak pernah terfikir untuk kita lakukan... kita diuji dengan rasa kebencian orang lain pada kita lalu kita disisihkan angkara hilangnya rasa sayang orang pada kita. Kita langsung tidak berbuat keburukkan yang nyata... namun dugaan besar tetap menyapa kita. Kita kehilangan sesuatu yang berharga. Kita kehilangan insan yang kita sayang setulus jiwa. Bukan mudah melepaskan insan yang kita sayang... pilu hati kita, duka jiwa kita mengusung rindu yang bukan sedikit. Inilah tanda kasih sayang ALLAH pada hambaNYA. Kita diuji dengan ujian hati yang bukan sedikit. Ujian KESABARAN, ujian KETABAHAN. Bukan mudah untuk redha dengan takdir Tuhan. Kita lemah... selemah-lemah iman. Tapi disinilah ALLAHswt mengangkat darjat hambaNYA. Pujuklah diri untuk tempuh ujian hati dengan berdiam diri, menyambutnya dengan terus bersyukur. Baik sangatkah diri bila langsung tidak merasa sedih??? Itulah persoalan yang melingkari hati... bermain diminda. Laa Tahzan Innallaha Ma'na... bersangka baiklah pada ILAHI. Ganjaran besar menanti pada hambaNYA yang taat dan redha. Itu janji ALLAHswt


Menangis... menangislah semahunya...
Lepaskan semua tangisan  seandainya airmata itu dapat membasuh sedikit duka dihati. Tapi airmata itu lebih mahal kiranya kita menangisi kealpaan kita pada pencipta... disaat tangan menyeka airmata, pandanglah telapak tangan kita, selalukah tangan ini menadah memohon doa?  Dimanakah DIA dimata kita bila diri sedang dilimpah bahagia ... Adakah masih meletak DIA yang maha segalanya dihati kita. Saat kita disinar ceria, sejauh mana syukur kita pada ALLAH Azza Wajjala. Bagaimana batas larangan kita redah tanpa rasa berdosa. Sahutkah kita akan seruanNYA.  belajarlah untuk ikhlas pada diri.... Andainya  kita pernah tersimpang dari jalanNYA... maka menangislah untuk dosa semalam. Tadahlah tangan, sambutlah duka dengan redha. Kita bukan siapa-siapa, dosa kita setiap masa. Menangislah sepuasnya tatkala memohon keampunan.  Tangisan hambaNYA yang berdosa dan menyesali lalu bertaubat akan mendapat tempat dan rahmat dari ILAHI... Istighfarlah...

Bersedih... bersedihlah seADAnya saja....
Segala rasa kesedihan adalah tanda kita masih berjiwa hamba. Mustahil bagi kita yang lemah ini, menyambut kedukaan tanpa rasa pahit dan sakit.  Tersenyum disaat hati dihempas duka itulah tanda kita berjaya dalam taatnya. Tapi kelemahan itulah sifat hamba yang kita punya. Sedih dan pilu akan menyerang kita setiap masa.
Disaat inilah kita akan berfikir betapa kecilnya diri dihadapan ALLAH. Pujuklah diri, DIA tetap memandang kita dengan rahmatNYA. DIA tetap menerima kita dengan belas dan sifat pemurahNYA. Kita diuji kerana sayangNYA DIA pada diri yang mungkin terleka. Bersedihlah kita andai hati kita hilang rasa keimanan. Menangislah kita andai diri kita mati rasa ketaqwaan padaNYA. Anggaplah ujian yang menyapa ini sebahagian kifarah untuk membasuh sebahagian dosa-dosa. Ingatlah, sesuatu yang ditakdirkan untuk kita tidaklah hadir dengan sia-sia. Segalanya pasti terkandung hikmah yang besar dan ganjaran yang melimpah selagi kita redha dan bersyukur.

Apabila kita merasa kecewa,  merasa terpinggir, menanggung beban dosa dan sebagainya, marilah kita belajar untuk bermuhasabah diri dengan mengingati dan kembali kepada ALLAH swt. Tidak akan rugi hamba yang mengadu dan menangis kepadaNYA ....

INGATLAH betapa.

ALLAHswt tidak melupakan hamba-hambaNYA selagi kita tidak melupakanNYA.


مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ

Tuhanmu tiada meninggalkan kamu dan tiada (pula) benci kepadamu.
 

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْأُولَىٰ

Dan sesungguhnya akhir itu lebih baik bagimu dari permulaan.


وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى

Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan kurnia-NYA kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas lagi redha. 

Surah ad Dhuha 3-5

1 comment:

Daisypath Anniversary tickers

Daisypath Anniversary tickers